?(49)? ?cue" and you're DONE!??????? ??????????????Prev?????1????2????3???4???5????6????7????8????9????10
????11????12????13????14????15????16????17?????Next????????? ?Narrow your search????????Girly???Layouts? ???? ???abstract? ?(222)? ?black? ?(149)? ?blue? ?(75)? ?butterflies? ?(38)? BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Selasa, 01 September 2009

B I R U

Mungkin banyak orang yang tak menyukai warna ini ataukah sebaliknya. Aku Tia dengan sejuta warna biru. Semua bendaku pasti berwarna biru. Mungkin kami ditakdirkan untuk hidup dalam warna biru. Aku satu keluarga adalah pecinta warna biru Warna itu mengingatkanku pada satu peristiwa mengenaskan saat ulang tahunku. Mungkin aku terlalu egois saat itu.
Waktu itu, tepat di ulang tahunku yang ke 17, aku menginginkan Blue Party, pesta bernuansa biru. Mungkin karena aku anak tunggal, maka kedua orangtuaku membuatkan sebuah pesta megah untukku. Kenangan terindah saat itu. Penyesalan yang tak kunjung usai jika aku mengingat itu. Mungkin semua itu kesalahanku. Andai aku bisa mengulang semuanya.
Pagi hari yang cerah, dua hari sebelum ulang tahunku, aku meminta mama untuk membelikan gaun khusus untuk ku kenakan saat ulang tahunkku nanti. Kebahagiaanku di sweet seventeenku. Kejadian satu kali seumur hidup, yang tak akan pernah ku lupakan.
Biru… warna favoritku dan juga warna yang telah membuatku menangis. Kisahku bersama warna biru. Biru kelabu…
“ Mama.. aku cuma mau gaun yang waktu itu” pintaku.
“Tapi sayang” kata mama seraya ingin memotong pembicaraan Tia
Belum selesai mama berbicara, aku langsung memotongnya.
“ Gag mau tau, mama gag sayang lagi ya ma aku? Udah bliin aja sih ma” rengekku
Mungkin itu adalah kata-kataku yang paling menusuk di hati mama, maafin aku ma. Aku tak berniat mengatakan itu.
Waktu tlah berlalu, andai aku dapat mengembalikan waktu, pasti aku tak akan berbicara seperti itu.
Penyesalanku semakin mendalam ketika ku mengingat kata-kata itu. Aku hanya bisa meratapi sang langit.
Aku tak tahu kalau kala itu mamaku sedang sakit, aku gag tahu kalau kejadiannya akan seperti ini.
“Bi.. Bi..” triakku
“Ia non, ada apa?”
“Mama mana bi?”
“Gag tau non, tadi pergi tapi gag bilang ma bibi.”
“OH..”
Mungkin salahku memakakan kehendakku pada mama
“Ta.. mama udah pesanin gaun untuk sweet seventeen kamu sayang.”
“Bener ya ma, mama baik deh. Makasih ya ma.” Jawabku sambil memeluk mama.
Hatiku sangat berbunga-bunga kala itu. Sesuatu yang ku inginkan dikabulkan oleh mama. Malam pesta terindahku, malam milikku, malam penuh tawaku. Malam-malam yang telah ku dambakan selama 17 tahun dalam hidupku. Keindahan malam itu, cantiknya diriku bagai putri di negri dongeng.
“Ma, aku mau besok pesta ku sempurna ya. Papa besok juga datangkan ma? Papa besok cuti kan ma?”
“Ia sayang, udah kamu tidur gih, biar besok seger.”
“Ia.. ia.. Ma…, tapi jangan lupa ya ma, ambil pesenan gaunku.”
“Ia sayang. Met malam.” Kata mama sembari mengecup keningku.
Mungkin itu adalah terakhir kalinya mama mencium keningku, terakhir dalam hidupku.
Hari yang indah. Aku bangun dengan penasaran, dengan perasaan gembira. Menanti malam indahku, malam spesialku, malam yang tunggu.
Ntah mengapa perasaanku jadi gag enak, ntah ada apa.
“Ta… Mama pergi dulu ya buat ambil gaunnya.”
“OK ma, hati-hati ya ma.”
Waktu kian berlalu, persiapan pestaku pun sangat matang, ntah apa yang akan terjadi, namun perasaanku tetap gag enak. Smua persiapan pesta dilakukan sedemikian rupa. Nuansa biru, kue tart biru dengan tiga tingkatan, kolam renang berwarna biru. The Blue Party itu yang cocok untuk menggambarkan pesta ini. Sejuta warna biru. Ornamen-ornamen biru sampai gaunku berwarna biru muda.
Kring.. kring… kring.. telephon berbunyi..
“Hallo…” suara terdengar dari sebrang sana
“Ia..”
“Ini benar kediaman Ibu Dyana?
“Ia benar, ada apa ya? Saya anaknya”
“Oh begini mba, saya ingin memberi tahu bahwa Ibu Dyana tertabrak truk, dan sekarang sedang berada di RS. Kasih Ibu.”
Belum sempat menjawab, mataku langsung berlinangan air mata, sekejap aku melepaskan gagang telepon. Tanpa pikir panjang aku langsung bergegas pergi menuju garasi dan siap mengendarai mobil menuju tempat mama di rawat.
“Pa… mama kecelakaan, dan skrg ad di RS. Kasih Bunda.Tia “ aku langsung sms pada papa.
Setibanya aku di rumah sakit, aku langsung bertanya pada seorang penjaga dimana tempat mama di rawat dan langsung menuju ke kamar mama. Belum sempat aku masuk, ternyata mama sudah tiada, air mataku bercucuran di kedua pipiku, aku tak menyangka bahwa pesta meriahku akan berubah menjadi peristiwa yang paling menyeramkan dalam hidupku.
“Tia, mana mama?” kata papa dari kejauhan.
“Pa…” kata tia sambil menatap dalam papanya
“Ada apa Tia”
“Mama udah ga ada pa.”
Belum sempat papanya mengucap sepatah katapun, air mata tlah mengalir begitu deras di pipi seorang lelaki bertubuh tegap itu.
Siangnya mereka langsung menguburkan jenazah mamanya, dan malamnya mereka akan mengadakan malam tahlilan.
Ketika malam itu tiba, rupanya Tia belum sempat memberi kabar pada teman-temannya bahwa pesta ulangtahunnnya dibatalkan.
“Wih.. Cha pesta ulangtahun apa acara orang mati ya” celetuk salah satu tamu ulangtahun Tia
“Ia ya, aneh banget deh” kata yang satu lagi
Tanpa pikir panjangpum mereka masuk ke dalam rumah itu. Suasana duka mendalam masih menyelimuti keluarga yang harmonis itu.
“Tia, mana pestanya?”
“Katanya mau ngadain pesta yang meriah, kok malah acara kayak begini sih.”
“Tau ih, aneh banget.”
Hati Tiapun meringis dengan perkataan teman-temannya, lalu ia menarik teman-temannya keluar.
“Tolong ya, klo kalian itu gag suka, ya udah, kalian pergi aja sana” bisik Tia pada teman-temannya
“Ih lagi siapa juga yang mau datang ke acara kya begini, mending juga di rumah aja daripada ngikut acara beginian” jawab sinis dari salah satu temannya
“Ya udah sana, kalian tau jalan pulangkan? Gag perlu gw anterkan? Ya udah tunggu apa lagi? Silahkan keluar dari rumah gw.” Terang Tia
Teman-teman yang dipikir dapat menghibur saat keadaan seperti ini, ternyata hanya dapat menambah kesengsaraan hidup Tia. Tanpa rasa bersalahpun mereka meningggalkan rumah itu.
“Smua ini adalah kesalahanku, biarlah aku yang pergi, kenapa mesti mama yang pergi, aku belum sempat bahagiain mama, aku maih pengen bahagiain mama”batin Tia
Namun nasi sudah menjadi bubur, apapun yang terjadi tak akan pernah terulang lagi, waktu akan terus maju, tak akan pernah mundur untuk mengulang masa lalu.
Aku terdian meratapi semua, pikiranku kosong seakan penuh tanya, akankah aku bisa hidup disini tanpa mama? Ksalahanku tlah membuat mama pergi meninggalkanku untuk selamanya tanpa aku meminta maaf kepadanya sebelumnya. Kejadian ini sungguh cepat, semua adalah kesalahanku, ulangtahunku? Aku telalu egois, memikirkan ulangtahunku.
Di balik kain kavan itu tebalut tubuh mama yang sudah biru membeku, dingin dan tak bergerak, air mataku tak kunjung berhenti, andai aku dapat menggantikan posisi mama. Sweet seventeenku berubah menjadi hari yang paling mengenaskan dalam hidupku, keegoisan yang menghilangkan nyawa mamaku. Gaun itu tak dapat mengembalikan nyawa mama.
Tanpa sadar aku tlah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku
“Pa”kataku
“Ia sayang ada apa?”jawab papa
“Mama itu begini karena aku.”
“Maksud kamu apa sayang?”
“Aku memaksa mama membelikan gaun biru untuk hari ulangtahunku, tapi aku gag tau kalau bakal jadi kya gni pa, maafin aku ya pa.” kataku sembari meneteskan air mata kembali
“Bukan sayang, itu bukan karena kamu, tapi itu memang sudah menjadi takdir mama, lebih baik sekarang kamu gag usah sedih lagi, kasihan mamamu, biarkan dia tenang di alam sana.”terang papa
Tapi apapun kata papa, tetap saja, aku terus merasa bersalah dan akan merasa sangat berdosa karena kejadian itu.
“Ma, maafkan semua kesalahanku, maafkan egoku yang memaksakan mama, aku ga ada maksud ma, bantu aku ma, smoga aku ga egois lagi ma.” Kataku seraya berbisik

Lesum Pipi Itu

“Lesum pipimu membuat indah hari-hariku”
“Lubang kecil itu terasa sangat indah saat kau tersenyum”
“Anugrah TUHAN itu sangat mempesona di pipimu”
“Namun tah semua orang memilikinya”

Sepenggal puisi tengah dibaca oleh Djhoe dalam secarik kertas yang pernah ia berikan pada wanita yang sempat mengisi hari-hari indah dalam hidupnya.
Sang rembulan hadir bersama bintang-bintang mengisi malam-malam kesendirian Djhoe setiap hari. Tawanya bersama lesum pipi sang kekasih berganti dengan derail air mata yang membasaji pipi.
Keceriaan keduanya kini sudah tak tampak lagi… canda tawa itu sudah berlalu, bergantui dengan derail air mata, larut dalam kesedihan, smenjak Gadis masuk Rumah Sakit dikarenakan mengidap penyakit kanker darah.
Malam semakin larut,bulan semakin memancarkan sinarnya yang begitu indah, tak Djhoe membaca secarik kertas yang berisi puisi itu,sembari meneteskan air mata, menginag-ingat sang pujaan hati yang tengah terbarin lunglai di Rumah Sakit.
Lalu ia mengambil secarik kertas dan menuliskan beberapa kalimat

“Snyummu, smangat bagiku”
“Tawamu, itu yang membuat aku mlangkah ke depan”
“Namun, 1 yang paling Q suka dari mu….”
“Lubang kecil di pipimu”
“Lesum pipi indah yang membuat Q mencintaimu sampai detik ini”
“Aq takkan melupakanmu”
“Sampai kapanpun lesum pipi itu, kan ku kenang dalam hatiku”

Djhoe hanya melihat kertas itu, menatap langit, mengingat-ingat Gadis, sang empunya lesum pipi itu. Memang, yang paling ia suka dari Gadis adalah lesum pipi pada pipi kanan Gadis.
Malam smalin larut. Djhoe memutuskan untuk tidur agar basok pagi-pagi ia dapat menjenguk sang pujaan hatinya.
Djhoe tertidur lelap ditemeni sang penguasa malam, Rembulan yang selalu ada di setiap malam, selalu hadir dalm setiap malam-malam kedua insan yang tengah terbuai dalm kisah asmara.
“Zzzzzzzzzrrrrttttt”
“Hp Djhoe bergetar, manandakan 1 SMS baru masuk…..”
“Djhoe,nit ante,Gadis sudah pergi, meninggalkan kita semua. Tant mohon kamu dating sekarang juga yak e sini.”
SMS itu di kirim oleh mamanya Gadis
Air mata berlinang membanjiri pipi cwotinggi, putih, blasteran Belanda itu. Sembari meneeskan air mata, ia mengemudikan mobilnya ke Rumah Sakit tempat Gadis di rawat
Tiba di Rumah Sakit Djhoe hanya bias meratapi wajah pemilik lesu pipi itu untuk yang terakhir kalinya.
XXX
Keesok harinya. Gadis pun dimakamkan
`” Kenapa lw tega ma gw Diz???? Knapa lw ninggalin gw?? Knapa lw pergi secepat itu, kenapa lw gag mau nungguin gw???? Batin Djhoe
Gadis meninggalkan banyak luka mendalam

Ternyata Dia Lesbi

“Hah, kenapa ya gw bisa jadi anak pertama, gag enak banget ni”ujar Rani pada Adzra temannya
“Ya dah resiko kali Ran”jawab Adzra singkat
“ia, lw sih enak punya kakak, lah gw jadi anak sematawayang, gag punya kakak, gag punya ade jg, gag enak, selalu kesepian tau.” Ujar Rani lagi
“Ye, gw malah pengen jadi anak sematawayang, gag punya saingan bueat ngedapetin apapun yang gw mau, gag perlu berantem soal ini itu” balas Adzra
“Ye, lw tu gag tau sih, jadi anak sematawayang itu gag enak tau”
“Ah udah ah, gw males berantem ni,dah yu, mending kita pulang ajalah”ajak Adzra

XXX
“Ma.. Ma...”panggil Rani
“Ada apa sih Ran? Gag usah teriak-teriak gitu sih, mama juga denger kok”
“Iiih mama mah”
“ia sayang, tapi ada apa?”
“Ma, aku pengen punya ade gitu ma”
“Ha??? Pengen punya ade?”
“Ia ma... aku serius nih ma”
“Ya ampun sayang, mama tu udah gag pantes buat hamil lagi, lagi pula kan mama udah tua sayang, kamu tuh minta jangan yang aneh-aneh dong sayang”
“Ia ma, tapi aku pengen banget punya ade”
“Kamu gag inget ya sayang apa kata dokter, klo mama hamil, kemungkinan besar amma akan meninggal, jadi kamu lebih milih adik baru daripada mama?
“Ya gag juga sih ma. Tapi kan aku kesepian ma”
“Kan ada mama sayang”
“Tapi kan beda rasanya ma”
“Aduh beda kenapa sih sayang?”
“Ga tau ah, udah ah am, aku amu chatting aja di kamar.”
“ya udah de sana”
Akupun memulai aplikasi chattingku di handphoneku, berlama-lama chatting, ada juga yang ngeaddku, namanya jody, dia cwe dari Inggris.
“Hy”sapaku
“Hy”jawabnya
“What is your name?”
“Jody, u?”
“Rani”
“Wau, that’s a good name.”
“OK, Thanx”
Lama-lama aku mulai nyaman dengannya. Lalu aku mulai membaca profilenya secara seksama, dan ternyata dia masih lebih tua 3 tahun dariku.
“Where u from?
“Indonesia, how about you?
“I’m from UK”
“Wau.. u know Indonesia?
“Of course”
Lama-lama chatting dengannya aku mulai nyambung, mingkin karena aku gag punya saudara perempuan juga kali ya, makanya aku nyambung banget sama dia. Hari-hariku berlalu untuk bersamanya, selalu chatting dengannya, walau perbedaan waktu Indonesia dengan Inggris, tapi tak menjadi penghalangku untuk curhat bersamanya.
“Hy Jody”
“Hy Rani”
“What are u doing now”
“i’m in my school now, what about you?”
“I’m in my room”
“Ohh”
“I want if one time, u come to Uk”
“Of course, thats my dream”
Rasa-rasanya aku lebih banyak menghabiskan waktu liburanku ini untuk chatting sama dia.
“ran.. rani, makan dulu sayang”teriak mama
“ia ma, sebentar dulu ma.”
“Ia cepat ya sayang”
Semua ku lupakan sampai makanpun ku lupakan hanya untuk chatting bersama Jody.
“Can you sent your pic to me Jody?”
“Yes, of course, waiting that.”
“OK...”
Beberapa menit kemidian fotonya pun masuk, dan wau, betapa cantinya dia, parasnya elok, matanya indah, rambut pirangnya, sunntguh mempesona
“Sent your pic Rani”
“OK Jody”
Beberapa menit kemudian
“U is beautiful”
“What?Ok thanx”
Betapa ramahnya dia, sungguh orang yang sangat murah hati.
Beberapa bulan tlah ku lewati bersamanya, tak ada yang terasa aneh dengannya, tapi aku sudah mulai melupakan semua orang di duniaku hanya karena kehadiran Jody.
Aku yang adalah penggemar berat sama semua hal yang berbau tantangan, mulai melupakan hobbyku untuk mendaki gunung yang merupakan rutinitasku dalam setia liburan panjang kenaikan kelas. Sungguh tak percaya, Jody tlah merubah semua kehodupanku mulai dari semua-semuanya.
Bosanku di kamar, semua hilang ketikaku mulai chatting dengan Jody, ya walaupun rada susah karena si Jody gag bisa berbahasa Indonesia, mau gag mau mesti aku deh yang ngalah untuk mengikuti bahasa dia, ya apa salahnya toh juga sekalian belajar.
“Hy rani, how r u?
“Fine, how about u”
“Good”
“Jody, u is my best friend”
“Ohh thanks”
“Yeah”
Lama-lama kasihan juga sih semua orang aku anggurin Cuma karena si Jody, mama juga.
“Ran..”
“Kenapa ma?”
“ga papa, mama Cuma bingung aja sama sikap kamu akhir-akhir ini.”
“Memang kenapa ma sama aku? Ada yang salah ya ma?”
“Gag sih sayang, Cuma sekarang kamu lebih banyak ngabisin waktu kamu di kamar ya? Ngapain sih kamu sayang?”
“Yah biasalah ma, chattinglah ma, apalagi sih”
“Oh tapi mama khawatir sama kamu sayang.”
“Udah sih ma, santai aja, lagi juga aku gag papa kali.”
“ia deh saying, amam percaya sama kamu.”
“OK deh ma, gitu dong ma”
“Ia.. ia saying”
Lama-lama kangen juga ma Jody, hahai online ah.
“hy Jod..”
“Hy”
“Rani, u know, I love u”
“What?”
“Yeah”
“R u sure?”
“Of course”
“R u lesbi?”
“Yes, of course, how about u?”
“No”
“Owh, I’m sorry, I know u from Indonesia”
“Yes”
Wah-wah, ternyata oh ternyata, orang yang selama ini aku kagumi adalah seorang lesbi, ya ampun jadi males banget buat chatting lagi, rasa-rasanya sudah pupus harapanku, semuanya hancur berantakan, hoh, padahal aku udah damai banget sama dia, memang beda ya budaya Indonesia sama budaya barat yang begitu bebas, sampai-sampai budaya lesbipun ada.
Semua jadi berubah lagi, semua karena aku sudah malas sama Jody, ntar lama-lama aku jadi lesbi lagi, sama kya dia, oleh karena itu, lebih baik mendingan aku udahan aja berhubungan sama dia, tapi semua orang malah jadi pada bingung, karena aku jadi berubah kembali menjadi aku yang dulu, yamg suka uring-uringan untuk minta adik sama mama. Tapi ya seperti biasa mama menjawab dengan senjata ampuhnya “kamu pilih mama atau adik baru?”.
Semua kembali pada awalnya, kenapa ya Jody bias kya gitu, padahal aku pengen banget kenal dia lebih jauh lagi, coba aku jadi cwo, pasti udah aku terima cintanya, wong cakep begitu, siapa toh yang gag mau, tapi saying banget dia ada kelainannya, padahal dia cakep, kya gag ada cwo yamg mau aja ih sama dia. Jody.. jodyy, malang banget sih kamu Jod, caekep-cakep kok lesbi, ni lagi malah naksir sama aku, aneh-aneh aja sih kamu itu, apa kata mama papa klo tau anaknya ini mainnya sama cwe lesbi, apa kata dunia nanti?
Yang ku bayangkan Cuma saat-saat waktu aku berbagi suka dan duka sama dia, coba klo dia itu orang normal, mau deh temenan sama dia, tapi ini malah orang yang aneh-aneh, agg deh, makasih banget. Duh Jody, masih aja kepikiran sama kamu, tapi jangan sampe deh aku jadi lesbi kya kamu gitu. Hoh.. nasib-nasib. Pengen punya kakak malah jadi ketemu sama cwe lesbi, sampe ditaksir lagi. hoh

CINTA SENDIRI

Pagi yang indah ditambah senyuman hangat sang mentari menyambut awal kehidupan mikik Cha-cha. Awal kehidupan baru dengan sang pujaan hati Ghani. Entah apa yang istimewa dari cwo bernama Ghani itu, tinggi, besar, ketua kelas, ketua sekbid 1 OSIS, aktif organisasi, pintar dan tajir lagi, mungkin itu yang menjadi alasannya.
Hari ini berbeda dengan sebelumnya. Pagi-pagi sekali, Cha-cha sudah siap untuk pergi pelantikan exkul, tentu ia sangat ambisius, soalnya sang pujaan hatinya ikut.
Pertama-tama diawali dengan belajar seperti biasa di skolah. Saat itu Cha-cha mengirim SMS pada sang pujaan hatinya. ‘’Agy aph ka?’’. Sang pujaan hatinya sedang berada di zbogor mempersiapkan acara untuk nanti sore. Tak lama kemudian, hp Cha-cha bergetar ‘’ Agy cari track bwat PMR Cha’’. Sms dari sang pujaan hati Cha-cha. Seraya tak ingin menggangu sang pujaan hati, Cha-chapun tak membalas SMS tersebut
Waktu trus berlalu, sang mentaripun memancarkan sinar panasnya yang kian panas dari menit ke menit, tibalah saat kumpul di tempat yang sering disebut sekre PMR. Semua anggota exkul berkumpul membereskan bawaan lalu pergi menuju bus, namun semua hp disita oleh kakak kelas.
Selama perjalanan, Cha-cha hanya bias termenung, memikirkan sang pujaan hati Ghani yang telah sekitar 7X menolaknya. Terbayang di benaknya saat Ghani menyatakan cinta kepada dirinya tepat 27 Juli 2008. entah mengapa ia tah mau menerima cinta Ghani.
‘Huft, andai kau masih kya dulu ka, sayang ma aq, aq sayang ma qm ka. 3X qm nembak aq, aq yang salah gag mau nrima qm’’ batin Cha-cha. Penysalan itu dating kembali
Tak sedikitpun ia menikmati indahnya suasana pegunungan yang indah dan sejuk. Yang ada dalam benaknya hanyalah Ghani, cwo yang udah ia tolak 3X dan menolaknya 7X
Tibalah di villa yang disewa untuk pelantikan, saat turun Cha-cha melihat sosok manusia tinggi dan besar. Dialah Ghani, sang pujaan hati Cha-cha. Mata Cha-cha berpijar-pijar menyambut sang pujaan hatinya itu. Ia terlihat ceria karma kehadiran sang pujaan hatinya itu.
Setelah itu, semua peserta masuk ke dalam aula untuk ISOMA. Semua penyiksaan tak ada artinya buat Cha-cha, sebab bertemu Ghani, neraka akan menjadi seindah surga baginya.
Malampun tiba, semua peserta disuruh menuju pos-pos yang talah dibuat. Tpat di pos pertama,Ghani yang menjaga, alangkah senangnya hatiku, bagaikan terbang bersama malaikat-malaikat di surga bertemu dengan dirinya’’ batin Cha-cha
‘’Kmu tau gag knapa saya pake sarung?’’ Tanya Ghani pada Cha-cha
‘’tau.. k’Ghani tadi waktu nyari air terjun ,kepleset di batu kali, baju ma clana basah smua, jadi pake sarung deh’’ terang Cha-cha yang terlebih dahulu di beri tahu oleh ketua exkul
‘’Owh’’ kata Ghani singkat
‘’ka apapun tentang lw, pasti gw tau’’ bisik Cha-cha
‘’Ok. Kamu boleh pergi ke pos selanjutnya’’ Kata Ghani
Lalu Cha-cha berjalan menuju pos selanjutnya… ‘’Sungguh awal yang indah’’ Batinnya
XXX

Selesai itu, semua peserta kembali dan tidu sampai pagi dan bangun pukul 05.00
Paginya semua melaksanakan olahraga pagi lalu disusul kegiatan mencari jejak dengan berbagai petunjuk, ntah kenapa serasa membri harapan, Ghani menjadi pendamping kelompok Cha-cha dan kawan-kawan. Semua menjadi indah pada hari itu, walaupun Cha-cha dan yang lain harus bermain dengan kotoran-kotoran kerbau sampai dari atas kepala ke bawah kaki penuh Lumpur, tapi demi sang pujaan hati, Cha-cha ikhlas melakukannya.
Malamnya pukul 12.00 semua berkumpul kembali di lapangan
‘’Cha-cha mana?” kata salah 1 senior
‘’Saya ka”
“Ok”
“kalian menuju pos 1 oleh k3 sekarang”
Ya ka”
Setiba di pos 1, batin Cha-cha merasr tak enak, ada feeling yang aneh
Lalu mereka ke pos 2
“Cha-cha, coba kamu sebutkan 7 prinsip PMR” kata salah 1 senior
Cha-cha menyebutkan dengan terbatah-batah karena ia tak hafal tentang yang 1 itu
Lalu mereka menuju ke pos ke 3
“Hari ini bukan ultah gw,, tapi kenapa dari tadi kakak kelas ngerjain gw mulu ia? Gw salah apa ia??” batin Cha-cha tambah gag enak
Tiba-tiba di pos 3
“Baris 1 banjar” kata salah 1 senior
“Cha-cha, kamu paling pojok”
“Tutup mata kalian, buka mulut”
Salah 1 senior memesukkan jage pada mulut Cha-cha dan yang lain
“Telan dan habiskan!!!!”
Cha-cha menangis karena tak kuat menahan bau jahe itu
“Cha-cha, kamu ikut saya”]
“Saya mau di apakan ka?”
“Ikut aja, jangan bawel!!!”
Dalam perjalanan, Cha-cha berharap bahwa ini adalah kejutan dari Ghani untuk menembak dia
Sampailah pada tempat tujuan
“Cha ngapain?” kata salah seorang yang diyakini Cha-cha adalah Ghani memanggil dirinya dengan sebutan Cha-cha
“Kyanya suara itu familiar deh” Jawab Cha-cha ketus
:Jangan buka mata, buka mata 1 seri” kata Ghani
Hati Cha-cha semakin bahagia, air mata membasahi pipinya, untuk kedua kalinya Ghani memanggil dirinya dengan sebutan Cha-cha
Ternyata, apa yang Cha-cha bayangkan gag seperti kenyataan. Ghani bukan berniat menembka dirinya, tapi mau nerjain temen-temennya. Semua anggota kelompok Cha-cha dikerjain abis-abisan sama Ghani.
Semua acara selesai dan pada saat di bus Ghani cerita sesuatu pada Cha-cha
“Cha, aq Cuma nganggep qm kya ade aq doank, aq lagi suka ma cwe 1 kelas aq, dan 1 iman ma qm. Mav ya.” Kata Ghani.
“Ka Maria, pasti dia” batin Cha-cha
“OK, gpp ka klo itu yang terbaik” jawab Cha-cha kecewa
XXX

Tiba di rumah, Cha-cha termenung dan memikirkan hal itu, namun di tangga rumahnya, ia meleng dan tak hati-hati sampai tergelincir dan di panggil oleh TUHAN. Cha-cha pergi pergi dengan tenang, meninggalkan sang pujaan hatinya
“Ka, gw bakal tetap sayang ma lw mpe kapanpun, apa yang buat lw seneng pasti jg bakal buat gw seneng” pesan terakhir Cha-cha pada Ghani